Ditengah wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), warga dihimbau untuk melakukan penyembelihan hewan qurban di Rumah Potong Hewan (RPH).
Emil Elestianto Dardak, Plt. Gubernur Jawa Timur, menjelaskan bahwa apabila dilaksanakan di RPH, hewan kurban akan melalui ante mortem atau pemeriksaan fisik 12 jam sebelum disembelih.
Selain itu, masyarakat akan menerima surat keterangan kesehatan dari RPH setelah proses pemotongan hewan qurban.
Mekanisme ini dilakukan untuk mewujudkan perayaan Idul Adha yang sehat dan aman.
Masyarakat yang tetap ingin melakukan penyembelihan secara mandiri perlu mendapatkan persetujuan dari pihak terkait, terutama dari pejabat yang membidangi peternakan.
Emil Dardak juga menghimbau kepada camat dan kepala desa untuk memastikan warganya sudah mendapat persetujuan jika ingin menyembelih secara mandiri.
Secara lebih lanjut, Emil menyampaikan perkembangan vaksinasi di Jatim sudah mendekati 90 persen.
Pencapaian ini merupakan kerja keras bersama, termasuk dari pelaku dunia industri yang melakukan vaksinasi hewan qurban secara mandiri.
Indyah Ariyani, Kepala Dinas Peternakan Jatim, mengatakan bahwa ada 103 RPH resmi di Jatim yang siap melakukan pemotongan hewan.
Di luar RPH, ada lebih dari 17 ribu tempat pemotongan hewan dari 38 kabupaten/kota yang sudah melapor ke Dinas Peternakan Jatim.
Semua tempat pemotongan hewan perlu melalui proses antemortem dan postmortem yang didampingi petugas medik dengan berpakaian baju APD.
Maka dari itu, Indyah menegaskan masyarakat bisa melaksanakan ibadah qurban dengan nyaman karena semua tempat pemotongan hewan terpantau Disnak Jatim.
Artikel menarik lainnya:
6 Tips yang Wajib Anda Lihat Sebelum Memulai Usaha Petshop
