Dihantam berita resesi dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari sana-sini, pandemi Covid-19 memaksa kita untuk mendefinisikan kembali makna dana darurat.
Celakanya, jangankan memikirkan dana darurat, banyak dari kita yang masih terbebani oleh pinjaman dari bank atau kartu kredit.
Menurut Kicky Andrea Davetra, Vice President Mass Funding Bank BRI, menambah utang justru akan membuat kondisi keuangan kita semakin sulit (Kompas, 27/07/2020).
Hal ini dikarenakan tanpa disadari biaya pengeluaran kita akan semakin bertambah karena harus mencicil utang beserta bunganya.
Dalam K-Talk Live virtual pada 23 Juli 2020, Kicky menjelaskan langkah yang tepat adalah menganggarkan dana darurat.
Dana darurat hanya diperuntukkan untuk situasi mendesak, seperti saat sakit atau kehilangan pekerjaan.
Kicky juga menjelaskan adanya pendekatan yang keliru selama ini, seharusnya dana darurat adalah pos yang pertama kali disisihkan saat hari gajian, bukan ketika sisa gaji mau habis.
Dirinya juga memberikan sebuah tips yang berguna, yaitu masyarakat membuka tabungan khusus yang dapat menarik dana secara otomatis dari rekening debit.
Salah satu jenis tabungan yang dapat digunakan untuk tujuan ini adalah BritAma Rencana Flexy yang dapat diakses melalui aplikasi BRImo.
Dengan BritAma Flexy, nasabah bisa melakukan penyetoran dana otomatis yang dipotong langsung dari kartu debit.
Menariknya lagi, nasabah juga dapat menentukan sendiri kapan dan berapa nominal yang otomatis ditarik setiap bulannya.
Melalui layanan ini, Bank BRI berharap masyarakat dapat lebih disiplin dalam menyusun dana darurat.
Artikel menarik lainnya:
