Bank BRI terus berkomitmen untuk menerapkan nilai sosial dan ekonomi dalam melayani masyarakat dan pelaku UMKM, khususnya usaha mikro dan ultra mikro.
Perseroan sudah membuktikan bahwa penerapan nilai sosial dan ekonomi bisa dilakukan secara bersamaan dalam bisnis.
BRI terbukti sukses menghadirkan layanan keuangan unggul bagi nasabah kecil di pelosok, dengan tetap menjaga profit perusahaan.
Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan Bank BRI, menyatakan penerapan dua nilai tersebut mampu menjaga kinerja perusahaan (Medcom, 13/11/2020).
Hal ini terjadi karena pertumbuhan ekonomi daerah akan berujung pada kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang.
Haru menambahkan bahwa BRI akan lebih spesifik melayani nasabah mikro dan ultra mikro karena banyak pelaku usahanya yang belum memiliki rekening bank.
Menurut statistik, sekitar separuh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah belum menerima pelayanan keuangan formal seperti perbankan.
Pelayanan dan penetrasi yang lebih dalam kepada pelaku usaha diharapkan dapat mendorong mereka untuk naik kelas.
Pemberian layanan keuangan formal menjadi salah satu kunci penting untuk mendorong kesejahteraan masyarakat.
Perseroan banyak menggunakan nilai sosial dalam bekerja, hal ini terlihat dari banyaknya jumlah nasabah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Komitmen BRI dalam memajukan UMKM terwujud dari penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang hingga September 2020 nilainya sudah mencapai Rp 422,7 triliun.
Di 2020 BRI sudah menyalurkan Rp 90,1 triliun ke pengusaha mikro dan kecil dari kuota KUR senilai Rp 140 triliun.
Selain itu, Bank BRI juga melakukan restrukturisasi kredit kepada 2,93 juta debitur dengan total kredit sebesar Rp 191,27 triliun.
Artikel menarik lainnya:
Program Kredit KECE dari BRI Pangkalpinang, Satu Hari Cair
